Apa yg menyebabkan air pada panci yang diletakkan diatas kompor bisa mendidih? Tentu hal tadi bisa terjadi karena adanya perubahan panas atau "kalor" dari api kompor menuju panci kemudian diteruskan ke air.
Sebagaimana yg kita ketahui bahwa suhu didih air merupakan 100 derajat celcius, maka air baru akan mendidih setelah suhunya mencapai 100°C.
Sebelum masuk lebih jauh sebenarnya apa sih yang dimaksud kalor atau panas itu?. Kalor atau panas adalah suatu bentuk energi yg berpindah karena adanya perbedaan suhu.
Satuan Internasional untuk panas adalah "Joule". Seperti air yg akan mengalir dari tempat tinggi menuju lokasi yang lebih rendah, panas (kalor) juga demikian. Panas (kalor) akan berpindah berdasarkan tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu lebih rendah.
Ketika terdapat dua benda menggunakan suhu yg berbeda & dicampurkan, misalnya saja air panas menggunakan air dingin maka keduanya akan menjadi air hangat. Hal ini terjadi karena apabila air panas dan air dingin dicampurkan maka akan terjadi perpindahan kalor berdasarkan air panas menuju air dingin, perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya suhu seimbang yakni posisi dimana air sebagai hangat.
Pada Ilmu kelistrikan kita mengenal yg namanya MCB (miniature circuit breker) cara kerja benda ini juga berdasarkan panas (thermal) & elektromagnetik. Kembali ke judul artikel, berikut adalah akan kita bahas bagaimana kalor (panas) bisa berpindah menggunakan cara Konduksi, Radiasi dan Konveksi.
1. Cara Perpindahan Panas Secara Konduksi
Perpindahan panas secara Konduksi merupakan perpindahan energi panas (kalor) menggunakan zat perantara. Misalnya saja anda menempelkan batang besi membara ke batang besi lain yang dingin. Anda akan melihat besi yang semula dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih praktis, yakni satu logam panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yg pada beri nama A dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yg lain (kita sebut ujung B) pula akan ikut panas.
Pemanfaatan Perpindahan Panas Secara Konduksi dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan gampang kita temukan, misalnya saja ketika memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci & membuat air mendidih.
2. Cara Perpindahan Panas Secara Radiasi
Perpindahan panas secara Radiasi merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya anda mampu melihat bagaimana surya memancarkan panas ke bumi & partikel yang memancarkan rasa hangat ke tubuh anda.
Kalor bisa diradiasikan melalui bentuk gelombang cahaya, gelombang radio & gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain.
Contoh radiasi dalam kehidupan sehari-hari bisa anda lihat saat anda menyalakan api unggun, anda berada di dekat api unggun tadi dan anda akan merasakan hangat. Satu lagi, pernahkah anda memegang batu pada siang hari? Menurut Anda apa yg membuat batu tadi terasa hangat saat siang hari? Hal tersebut karena batu menerima radiasi panas dari matahari.
3. Cara Perpindahan Panas Secara Konveksi
Perpindahan panas secara Konveksi merupakan perpindahan kalor (panas) yg disertai dengan berpindahnya zat mediator. Konveksi sebenarnya mirip menggunakan Induksi, hanya saja apabila Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat mediator sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang pada ikuti zat mediator.
Contoh konveksi pada kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tahu apa yg terjadi saat air dimasak?. Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu panas, waktu air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan beranjak kebawah begitu seterusnya sehingga holistik air mempunyai suhu yang sama. Selain itu contoh konveksi yg lain juga dapat anda temui dalam jendela ruangan dan cerobong asap.
Sumber : kafecerita23.blogspot.com